Sabtu, 04 Mei 2013

TUGAS SOFTSKILL

Naratif Tema : SUAP IMPOR SAPI Tersangka Bisa Dijerat Pencucian Uang Setelah menetapkan salah satu tersangka kasus suap terkait pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Ahmad Fathanah, sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang, Kominikasi Pemberantasan Korupsi mengembangkan kemungkinan menjerat pelaku pencucian uang lain dalam kasus ini. Fathanah aadalah salah satu tersangka yang diduga menerima suap dari dua anggota direksi perusahaan importir daging sapi, PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Tersangka lain yang diduga menerima suap itu adalah mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, dalam konteks kasus suap impor sapi, Fathanah dijerat pasal-pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) karena menjadi salah satu tersangka yang disebut menerima uang. “Sekarang ini sedang dikembangkan apakah dugaan terjadinya tindak pidana pencucian uang itu juga bisa dilakukan tersangka lain atau tidak. Ini yang dalam pengembangan KPK,” kata Johan di Jakarta, Jumat (8/3). Jika KPK menemukan dua alat bukti yang cukup, Luthfi juga bisa dikenai pasal-pasal TPPU. Tak hanya mengembangkan kasus suap impor sapi menjadi TPPU, KPK, lanjut Johan, juga mengembangkan penyidikan kasus korupsinya. “Dalam konteks tindak pidana korupsi, itu juga masih dikembangkan, apakah hanya berhenti pada dua orang yang menerima dan dua orang yang memberi suap atau ada tersangka lain. Pengembangannya pada dua hal itu, dalam konteks korupsi dan tindak pidana pencucian uang,” ujarnya. Bank Jabar Banten Fathanah tak hanya tersangkut dalam kasus suap pngurusan impor sapi. Kejaksaan Agung menduga ada uang korupsi yang berasal dari penyaluran kredit PT. Bank Jabar Banten yang mengalir kepada Fathanah. KPK tengah menelaah laporan pengaduan masyarakat soal ini. Kemarin, KPK merekonstruksi si pemberian uang suap dari dua anggota direksi PT Indoguna kepada Fathanah. Rekonstruksi dilakukan dikantor PT Indoguna, Jalan Taruna Nomor 8, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Hadir dalam rekonstruksi Juard dan Arya selaku pemberi suap dan Fathanah yang menerimanya. SUMBER : KORAN KOMPAS, EDISI, SABTU, 9 MARET 2013. NAMA : PUTRI WULANSARI KELAS : 3EA03 NPM : 19210316

TUGAS SOFTSKILL

Naratif Tema : SUAP IMPOR SAPI Tersangka Bisa Dijerat Pencucian Uang Setelah menetapkan salah satu tersangka kasus suap terkait pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Ahmad Fathanah, sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang, Kominikasi Pemberantasan Korupsi mengembangkan kemungkinan menjerat pelaku pencucian uang lain dalam kasus ini. Fathanah aadalah salah satu tersangka yang diduga menerima suap dari dua anggota direksi perusahaan importir daging sapi, PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Tersangka lain yang diduga menerima suap itu adalah mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, dalam konteks kasus suap impor sapi, Fathanah dijerat pasal-pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) karena menjadi salah satu tersangka yang disebut menerima uang. “Sekarang ini sedang dikembangkan apakah dugaan terjadinya tindak pidana pencucian uang itu juga bisa dilakukan tersangka lain atau tidak. Ini yang dalam pengembangan KPK,” kata Johan di Jakarta, Jumat (8/3). Jika KPK menemukan dua alat bukti yang cukup, Luthfi juga bisa dikenai pasal-pasal TPPU. Tak hanya mengembangkan kasus suap impor sapi menjadi TPPU, KPK, lanjut Johan, juga mengembangkan penyidikan kasus korupsinya. “Dalam konteks tindak pidana korupsi, itu juga masih dikembangkan, apakah hanya berhenti pada dua orang yang menerima dan dua orang yang memberi suap atau ada tersangka lain. Pengembangannya pada dua hal itu, dalam konteks korupsi dan tindak pidana pencucian uang,” ujarnya. Bank Jabar Banten Fathanah tak hanya tersangkut dalam kasus suap pngurusan impor sapi. Kejaksaan Agung menduga ada uang korupsi yang berasal dari penyaluran kredit PT. Bank Jabar Banten yang mengalir kepada Fathanah. KPK tengah menelaah laporan pengaduan masyarakat soal ini. Kemarin, KPK merekonstruksi si pemberian uang suap dari dua anggota direksi PT Indoguna kepada Fathanah. Rekonstruksi dilakukan dikantor PT Indoguna, Jalan Taruna Nomor 8, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Hadir dalam rekonstruksi Juard dan Arya selaku pemberi suap dan Fathanah yang menerimanya. SUMBER : KORAN KOMPAS, EDISI, SABTU, 9 MARET 2013.

Jumat, 22 Maret 2013

Tugas Softskills Bahasa Indonesia

STRUKTUR POPULASI SAPI Menurut Badan Pusat Statistika melakukan sensus sapi secara lengkap pada 2011. Sensus itu diketahui secara lengkap struktur populasi sapi nasional baik terkait jenis kelamin, umur, sebaran wilayah, maupun kepemilikan sapi yang berbasis nama dan alamat pemilik. Diketahui dari sensus sapi tahun 2011, populasi sapi 14,83 juta ekor. Tetapi harus diingat dalam menghitung neraca kebutuhan dan pasokan daging sapi jangan dilihat gelondongan 14,83 juta ekor itu. Sensus itu dilaksanakan dua tahap. Pertama, dengan mengumpulkan informasi awal dari kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, yang sumber penghasilan utamanya dari pemelihara sapi dan kerbau. Tahap kedua, petugas sensus mendatangi langsung seluruh rumah tangga, perusahaan berbadan hukum, pedagang, dan institut lainnya yang teridentifikasi sebagai pemelihara sapi. BPS menegaskan pihaknya mempunyai data lengkap, bukan hanya jumlah dan jenis sapi yang ada di Indonesia, tetapi juga terdaftar nama pemilik dan alamatnya. BPS tidak hanya menghitung jumlah populasi sapi, usia, jenis kelamin, tetapi juga petani ditiap-tiap sub sektor seperti tanaman pangan, perkebunan, perternakan, perikanan, dan kehutanan. Lebih jauh, BPS juga menghitung apakah komoditas itu diolah terlebih dulu atau tidak. Berapa banyak yang melalui proses pengolahan. Ini penting dilakukan untuk melihat keterkaitan populasi sapi. Untuk melihat nilai tambahnya. Tidak hanya populasi sapi saja, tetapi usaha lainnya juga. Berapa banyak usaha peternakan sapi dilakukan sensus dengan pola snowballing. Dengan memotret lebih lengkap populasi sapi di Indonesia, diharapkan para peternak sapi dapat lebih berkembang lagi, dalam pengambilan kebijakan disektor pertanian. Hal itu sangat penting karena dengan mengetahui hal itu kita bisa paham bagaimana respon pelaku peternakan (termasuk peternak) terhadap berbagai perkembangan eksternal maupun respon terhadap kebijakan. SUMBER : KORAN KOMPAS, EDISI SABTU, 9 MARET 2013, HAL 17. SUAP IMPOR SAPI Setelah menetapkan salah satu tersangka kasus suap terkait pengurusan kuota impor daging sapi di Kementrian Pertanian, Ahmad Fathanah, sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang, Komisi Pemberantasan Korupsi mengembangkan kemungkinan menjerat pelaku pencucian uang lain dalam kasus ini. Fathanah adalah salah satu tersangka yang diduga menerima suap dari dua anggota direksi perusahaan importir daging sapi. PT Indoguna Utama, Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi. Tersangka lain yang diduga menerima suap itu adalah mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq. Sebelumnya, Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, dalam konteks kasus suap impor sapi, Fathanah dijerat pasal-pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU) karena menjadi tersangka yang disebut menerima uang. “Sekarang ini sedag dikembangkan apakah dugaan terjadinya tindak pidana pencucian uang itu juga bisa dilakukan tersangka lain atau tidak. Ini yang dalam pengembangan KPK,” kata Johan di Jakarta, Jumat (8/3). Jika KPK menemukan dua alat bukti yang cukup, Luthfi juga bisa dikenai pasal-pasal TPPU. Tak hanya mengembangkan kasus impor sapi menjadi TTPU, KPK, lanjut Johan, juga mengembangkan penyelidikan kasus korupsinya. “Dalam konteks tindak pidana korupsi, itu juga masih dikembangkan, apakah hanya berhenti pada dua orang yang menerima dan dua orang yang memberi suap atau ada tersangka lain. Pengembangannya pada dua hal itu, dalam konteks korupsi dan tindakan pidana pencucian uang,” ujarnya. Fathanah tak hanya tersangkut dalam kasus suap pengurusan impor sapi. Kejaksaan Agung menduga ada uang korupsi yang berasal dari penyaluran kredit PT Bank Jabar Banten yang mengalir kepada Fathanah. KPK tengah menelaah laporan pengaduan masyarakat soal ini. Kemarin, KPK merekonstruksi pemberian uang suap dari dua anggota direksi PT Indoguna kepada Fathanah. Rekonstruksi dilakukan dikantor PT Indoguna, Jalan Taruna Nomor 8, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Hadir dalam rekonstruksi Juard dan Arya selaku pemberi suap dan Fathanah yang menerimanya. SUMBER : KORAN KOMPAS, EDISI SABTU, 9 MARET 2013, HAL 3. MANFAAT MEMBUAT PERENCANAAN Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien. Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya. Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahan. Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan. Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya. SUMBER : http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan

Senin, 17 Desember 2012

Narasi tentang pembelian suatu produk

Narasi tentang pembelian suatu produk handphone BLACKBERRY Saya mempunyai sebuah kasus yang pernah saya alami dan kejadian pada diri saya sendiri. Saya pergi ke salah satu toko di sebuah mal besar dijakarta, untuk membeli sebuah elektronik yaitu handphone (HP). HP yang saya beli adalah HP Blackberry yang dimana di toko itu HP ini bekerja sama dengan salah satu provider terkenal. Di sebuah toko itu HP BB yang saya beli bergaransi selama 1 tahun yang dimana seharusnya mendapatkan garansi 2 tahun, ketika sudah dibeli dan sudah saya gunakan hampir 6 atau 7 bulanan HP BB saya mengalami kerusakan dibagian LCD bagian tengahnya mempunyai garis putih pada layarnya, kemudian hape tersebut saya kembalikan kepada agennya dan digantikan dengan HP BB baru. Karena masih bergaransi saya datang ke toko tempat yang saya beli untuk memperbaiki HP saya, tiba sampe ditoko. Ternyata toko itu tidak menerima untuk service, kata pemilik toko” tempat servicenya di tempat yang bekerjasama dengan kami”. Akhirnya saya ke tempat provider yang bekerjasama dengannya. Sesampe ditempat ternyata HP nya harus di tinggal selama 2 minggu, ya sudah saya terima dengan perjanjian itu. Ketika waktu yang dijanjikan 2 minggu itu, akhirnya saya kembali untuk mengambil Hpnya ternyata belum selesai masih dalam perbaikan, seminggu lagi saya menunggu, akhirnya seminggu lagi saya dateng, baru selesai pengerjaannya. Padahal hanya membenarkan sebuah keypad. Harus menunggu waktu 3 minggu. Menurut saya, kerjasama dalam bisnis disini kurang bagus. Harus masih diperbaiki agar produsen dan konsumen saling sama sama menguntungkan.seperti Produsen bisa laku produk yang dijualnya dan konsumen bisa nyaman dalam menggunakan produknya. Sempat berpikir ingin ganti ke produk handphone yang lebih baik lagi, seperti android, karena menurut saya koneksi difitur-fitur HP BB kurang cepat dan kurang nyaman saya menggunakannya, namun saya berpikir kedepan ada banyak teman-teman yang menggunakan HP BB agar lebih mempermudah berkomunikasi. Sekian pengalaman saya, semoga bias bermanfaat untuk para pembacanya.

Minggu, 14 Oktober 2012

Segmentasi Pasar

Nama : Putri Wulansari NPM : 18210316 Kelas : 3EA03 Matkul : Perilaku konsumen Analisis Segmentasi Pasar Dan Pasar Potensial Pada PT.Perkasa Mostindo Utama Abstrak: Suatu perusahaan yang beroperasi dalam suatu pasar, baik pasar konsumsi, pasar penyalur ataupun pasar pemerintah, selalu menyadari bahwa pada hakekatnya ia tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Pelanggan terlalu banyak, sangat berpencar dan beraneka ragam dalam tuntunan pembelinya. Mungkin beberapa pesaing pemilik posisi yang lebih baik dan lebih kuat untuk melayani beberapa segmen pasar tertentu. Sedangkan perusahaan sendiri dari pada bersaing dimana saja lebih baik menetapkan bagaimana yang paling menarik untuk dimasuki secara efektif. Kata kunci: Segmentasi Pasar , Pasar Potensial, Analisis Pasar. I. Pendahuluan Suatu perusahaan yang beroperasi dalam suatu pasar, baik pasar konsumsi, pasar penyalur ataupun pasar pemerintah, selalu menyadari bahwa pada hakekatnya ia tidak dapat melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Pelanggan terlalu banyak,sangat berpencar dan beraneka ragam dalam tuntutan pembeliannya. Mungkin beberapa pesaing pemilik posisi yang lebih baik dan lebih kuat untuk melayani beberapa segmen pasar tertentu, sedangkan perusahaan sendiri daripada bersaing dimana saja lebih baik menetapkan bagian mana yang paling menarik untuk dimasuki secara efektif. Dalam menetapkan target-target dan tujuan-tujuan yang termuat dalam rencana perusahaan yang akan dicapai, maka perusahaan terlebih dahulu akan mempertimbangkan keadaan-keadaan yang terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan ramalan-ramalan dengan didukung berbagai data atau fakta yang ada. Berhasil tidaknya suatu perusahaan mencapai tujuannya. Tidak terlepas dari pemilihan segmentasi pasar yang tepat bagi produk yang dihasilkan sehingga perusahaan dapat meraih pasar potensial. Dalam hal ini segmentasi pasar merupakan faktor yang harus diperhatikan. Pasar terdiri dari para pembeli, dan setiap pembeli berbeda dalam satu atau banyak hal. Perbedaan itu dapat berupa keinginan, sumber daya, lokasi, perilaku maupun praktek-praktek membelinya. Variable maupun dari yang disebut tadi dapat digunakan untuk memisah-misah pasar atau segmentasi pasar. Segmentasi pasar yang tepat merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan baik perusahaan barang ataupun jasa, sebab dengan segmentasi pasar tersebut perusahaan akan tahu produk apa yang cocok untuk suatu pasar, sehingga perusahaan dapat meraih pasar potensial untuk produk/jasa yang ditawarrkan oleh perusahaan. II. Kajian Teoritis Segmentasi Pasar Karena luasnya pasar, perusahaan tak mungkin dapat melayani segala kebutuhan pembeli, selain itu, tingkat heterogenitas pasar berbeda-beda pula. Ada pasar yang terdiri dari pembeli-pembeli yang mempunyai kesamaan dalam keinginan, kebutuhan dan tanggapan terhadap pengaruh pemasaran. Pasar semacam ini disebut pasar homogeny. Tetapi ada pula pasar yang terdiri dari pembeli-pembeli yang mempunyai keinginan yang berbeda. Menurut Radiosunu (1993) dalam pasar yang bersifat heterogen penjual menghadapi tiga alternative sasaran pemasaran antara lain: 1. Hanya menjual satu produk kepada sebanyak mungkin pembeli, startegi pemasaran semacam ini disebut “undifferentiated marketing”. 2. Memilih segmen pasar tertentu dan menjual produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan segmen pasar tersebut. Strategi semacam ini disebut Concentrated marketing. 3. Menjual berbagai versi produk, masing-masing versi produk disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan kelompok pembeli yang berlainan. Strategi ini disebut Differentiated Marketing. Pasar terdiri dari para pembeli, dan setiap pembeli berbeda dalam satu atau banyak hal. Perbedaan itu dapat berupa keinginan, sumber daya, lokasi, maupun praktek-praktek membelinya. Variable yang disebut tadi dapat digunakan untuk memisah-misah pasar atau segmentasi pasar. Segmentasi pasar yang tepat merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan baik perusahaan barang ataupun jasa, sebab dengan segmentasi pasar tersebut perusahaan akan tahu produk apa yang cocok untuk suatu pasar, sehingga perusahaan dapat meraih pasar potensial untuk produk/jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Akan tetapi kebanyakan pembeli menghadapi pembeli lebih kecil dalam jumlah yang lebih besar dan tidak merasakan manfaat segmentasi pasar secara lebih lengkap. Sebaliknya mereka mencari kelas pembeli yang lebih besar yang berbeda dalam kebutuhan akan produk atau reaksi pembelian. Melalui segmen ini maka perusahaan akan dapat mengembangkan program-program pemasaran secara terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas dari masing-masing segmen sehingga akan memudahkan perusahaan menyediakan atau merancang bauran pemasaran yang akan memberikan kesesuaian antara apa yang ditargetkan perusahaan dengan apa yang diinginkan/yang diharapkan. Segmen pasar dapat diidentifikasi dengan membagi-bagi pasar menurut variable yang banyak sekali jenisnya. Menurut kotler (1997, hal 227). Membagi segmentasi pasar atas beberapa segmentasi yaitu: 1. Segmentasi geografis Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda seperti Negara, Negara bagian, wilayah, propinsi, kota atau lingkungan. Perusahan dapat memutuskan untuk beroperasi dalam satu wilayah geografis. Atau dengan kata lain segmentasi geografis dilakukan dengan dengan cara membagi pasar kedalam unit-unit geografis seperti misalnya Negara, propinsi, kabupaten, kota, RW dan sebagainya. Perusahaan dapat beroperasi disemua segmen tetapi memperhatikan perbedaan kebutuhan dan selera yang ada masing-masing wilayah. 2. Segmentasi demografis Dalam pasar demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variable demografis, usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pendidikan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Bahkan bila target pasar dinyatakan dalam istilah bukan demografispun (misalnya, jenis kepribadian), karakteristik demografis, perlu digunakan agar bisa diketahui besarnya target pasar dan bagaimana cara mencapainya dengan efisien. Menurut Lopiyoadi (2001) dalam melakukan segmentasi pasar ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh, yaitu: 1. Mendesain produk-produk (dalam hal ini bentuk pelayanan jasa) yang lebih resporse terhadap kebutuhan pasar. 2. Menganalisis pasar 3. Menemukan peluang 4. Menguasai posisi yang unggul (superior) dan kompetitif 5. Menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien Segmentasi pasar akan membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pasar dengan baik. Dengan demikian perusahaan akan mengembangkan produk yang tepat, serta mampu menyesuaikan harga, saluran distribusi dan periklanan bagi masing-masing target pasar dengan efisien. Maka daripada menghamburkan uang untuk usaha-usaha pemasaran yang tidak jelas maka lebih baik menitiberatkan pada segmen pasar yang mempunyai konsumen dengan daya beli yang tinggi. Pasar Potensial Organisasi yang menjual ke pasar konsumen dan pasar industry mengakui bahwa mreka tidak dapat menarik semua pembeli dipasar tersebut, atau paling sedikit dengan cara yang sama. Pembeli terlalu banyak, terlalu tersebar luas, dan terlalu bervariasi dalam kebutuhan dan kebiasaan membeli. Daripada bersaing diseluruh pasar, kadang-kadang pesaing supersior, setiap perusahaan harus, menentukan bagian pasar, pasar mana yang dapat dilayani paling baik. Menurut Tjiptono (1997) ada lima definisi pasar yaitu: 1. Pasar Potensial (Potential market) yaitu sekumpulan konsumen yang memilik tingkat minat tertentu terhadap penawaran pasar tertentu. Misalnya, semua orang yang menyatakan berminat untuk membeli sebuah sepeda motor. 2. Pasar yang tersedia (Available market) yaitu sekumpulan konsumen yang memiliki minat, penghasilan dan akses pada penawaran pasar tertentu. Dalam pasar yang tersedia konsumen juga memiliki kemampuan (daya beli) untuk membeli sepeda motor. 3. Pasar tersedia yang memenuhi syarat (Qualified available market) yaitu sekumpulan konsumen yang memiliki minat, penghasilan, akses, dan kualifikasi motor kepada orang yang belum berusia tujuh belas tahun. Tetapi belum berusia tujuh belas tahun, maka ia bukanlah pasar tersedia yang memenuhi syarat. 4. Pasar yang dilayani (Served market atau target market)yaitu bagian dari Qualified available market yang ingin dimasukan perusahaan. Misalnya produsen sepeda motor memutuskan untuk memusatkan perhatian pemasaran dan distribusinya dipulau jawa, maka pulau jawa menjadi pasar yang dilayani. 5. Pasar penetrasi (Penetrated market) yaitu sekumpulan konsumen yang benar-benar telah membeli produk. Jadi, yang termasuk dalam pasar penetrasi adalah mereka yang sungguh- sungguh telah membeli sepeda motor produsen tersebut. Bila pemilihan pasar telah dilakukan oleh perusahaan maka perusahaan harus berkonsentrasi terhadap pasar tesebut, pada tahap ini perusahaan harus membuat spesialisasi produk, distribusi yang dipakai dam system promosi yang digunakan oleh perusahaan. Pemilihan pasar juga akan mempengaruhi perusahaan untuk menetapkan strategi harga yang tepat untuk produk yang dihasilkan tanpa mengabaikan factor laba yang akan diperolehnya. III. Analisis dan Pembahasan Peluang Pasar Suatu perusahaan dalam menganalisis peluang pasar dapat melakukan analisis peluang pasar tersebut ada empat langkah yang dapat dilakukan yaitu: 1. Menguraikan struktur produk pasar Yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dasar dan kemudian menganalisis tingkat substitabilitas diantara produk-produk ini. 2. Mendefinisikan batas pasar yang relevan Dalam hal ini perusahaan mendefinisikan batas pasarnya apabila perusahaan merasa bahwa persaingan bentuk atau kelas produk lebih dominan dan perubahan lingkungan tidak akan terjadi, dimana dalam keadaan ini pihak-pihak yang ada harus berfokus pada perencanaan jangka pendek. 3. Mendefinisikan kebutuhan primer untuk pasar yang relevan Untuk pasar yang relevan kebutuhan-kebutuhan primer adalah kebutuhan akan bentuk atau kelas produk yang didefinisikan sebagai pasar relevan. Dari kegiatan menganalisis kebutuhan primer ini maka pimpinan akan mengetahui atau mempelajari mengapa dan bagaimana pelanggan membeli suatu produk atau kelas produk dan siapa pembeli dalam pasar yang relevan. 4. Menganalisis pasar target potensial Kebutuhan selektif yaitu kebutuhan akan merk atau pembekalan tertentu dan menganalisis kebutuhan seleksi ini manajer harus memahami bagaimana pembeli menentukan pilihan dari merk-merk atau alternative dalam pasar yang relevan. Pada prinsipnya untuk menganalisis kebutuhan selektif harus diketahui pengguna merk alternative, segmen manfaat, posisi merk serta perilaku dari masing-masing segmen. Dalam hal ini perlu dipahami adalah siapa pesaing, bagaimana posisi produk atau pasar pesaing, apa strategi mereka, kekuatan dan kelemahan masing-masing, struktur pesaing, dan kapasitas produk pesaing, perilaku konsumen, dimana analisa ini dapat dilakukan dengan penelitian pasar baik secara obervasi maupun metode survey dan analisa ekonomi, yakni memungkinkan pengaruh setiap peluang pemasaran terhadap kemungkinan menciptakan laba. Metode Penelitian Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data-data yang berhubungan dengan obyek penelitian yang diambil dari perusahaan terutama bagian personalia PT. Perkasa Mostindo Utama. Agar informasi yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan yang mengarah kepada kebenaran, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: 1). Interview yaitu wawancara langsung dengan pihak yang berwenang dalam perusahaan tersebut yang berhubungan dengan data penelitian, dan wawancara langsung ke grosir Wilayah Pemko Medan. 2). Study Dokumen yaitu mempelajari data-data yang ada dalam perusahaan baik data yang sudah jadi atau data mentah. Hasil Penelitian PT. Perkasa Mostindo Utama adalah salah satu penghasil obat nyamuk bakar di Indonesia salah satu produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah tiga roda dengan jenis: Pack 30, TR Premium, TR Ekonomi. Adapun analisis tentang Segmentasi Pasar yang digunakan pada PT. Perkasa Mostindo Utama menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Tahap survey perusahaan mengadakan survey, survey dilakukan oleh perusahaan mengetahui apa kebutuhan para konsumen. b. Tahap analisis PT. Perkasa Mostindo Utama dalam menetapkan segmentasi pasar juga harus mengadakan analisis yang tepat untuk setiap produk yang akan dipasarkan sesuai dengan kebutuhan para konsumen yang akan menjadi sasarannya. Setelah diadakan analisa tersebut maka perusahaan dapat menerapkan analisa kelompok untuk menghasilkan jumlah segmen yang berbeda secara maksimum. c. Tahap pembentukan setelah diterapkan sejumlah segmen yang ada untuk produk yang akan ditawarkan maka PT. Perkasa Mostindo Utama menetapkan jumlah kelompok untuk masing-masing produk yang tepat untuk segmen tersebut. Berdasarkan segmentasi pasar yang telah digunakan oleh PT. Perkasa Mostindo, maka perusahaan dapat menganalisis kekuatan internal yang potensial yang terdapat dalam perusahaan lain: kemampuan PT. Perkasa Mostindo yang khas (tersendiri) terutama dalam menetapkan harga jual produk Tiga Roda yang dihasilkan, adanya sumber keuangan yang cukup, image yang cukup dari pelanggan, kemampuan sebagai market leader untuk daerah Medan Utara, dapat bersaing dngan produk lain. Unggul dalam biaya, mampu mempergunakan alat-alat promosi, trampil dalam inovasi produk. IV. Penutup Simpulan Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan, guna ketepatan segmen pasar maka perusahaan dalam menetapkan segmentasi pasar menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Tahap survey b. Tahap analisa c. Tahap pembentukan Berdasarkan hasil penelitian pada 25 grosir daerah kota yaitu: Medan Barat, Medan Timur, Medan Selatan, Medan Utara. Peluang segmentasi pasar yang paling dapat meraih pasar potensial yang paling besar adalah daerah Medan Utara. V. Daftar Pustaka Alma, B. 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. Bandung. Tjiptono. F. 1995. Pemasarn 2000. BPFE. Yogyakarta. Kotler . P. & Amstrong , G. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta. Lupiyoadi, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat. Jakarta.